Diadaptasi dari cerita legenda berjudul Sir Gawain and the Green Knight, film bergenre fantasy/adventure yang disutradarai David Lowery ini gak menawarkan cerita petualangan seorang pangeran yang penuh aksi. Film ini ambigu dan penuh metafora, yang akan bikin kita mikir setelah menontonnya.
SINOPSIS
Bercerita tentang keponakan Raja Arthur yang keras kepala, Pangeran Gawain, yang menerima tantangan dari makhluk raksasa misterius yang muncul di istana Camelot bernama Green Knight. Dengan mempertaruhkan nyawanya, Gawain pergi mencari Green Knight untuk membuktikan keberaniannya kepada keluarga dan kerajaan.
REVIEW
Film produksi studio A24 emang gak pernah gagal buat memanjakan mata penonton. Hal ini kembali dibuktikan lewat film The Green Knight. Unsur pertama yang paling mencolok dari film ini adalah color palette nya yang super keren. Warna hijau, emas, abu-abu, dan merah di beberapa scene, ditambah lagi sama sinematografi yang cakep banget, film ini bener-bener memanjakan mata. Film dengan warna-warna secakep ini sih seharusnya ditonton di bioskop supaya bisa dinikmati dengan maksimal.
Desain kostum di film ini juga super bagus. Untuk menggambarkan kerajaan abad ke-5, kostumnya udah pas banget. Selain itu, sound design yang bertema lagu rakyat makin mendukung suasana abad pertengahan.
Karena diangkat dari karya literatur yang banyak metafora, setiap benda dan warna di film ini pastinya punya arti tersendiri. Sebagai contoh, sabuk hijau yang dipakai Gawain untuk perlindungan, melambangkan rasa malu dan sifat pengecut. Sebenernya masih banyak simbol lain yang bisa dibahas, tapi harus nonton ulang supaya bisa bener-bener paham.
Walaupun enak dipandang, film ini tetep punya kekurangan poin yang cukup krusial. Sifat Gawain yang di sinopsis diceritakan keras kepala dan (mungkin) agak ceroboh di film ini kurang diekspos. Pendalaman karakter Gawain yang kurang bikin penonton gak bersimpati selama ngikutin perjalanannya yang sulit dan panjang yang ‘seharusnya’ bikin kita emosional. Akan lebih bagus kalo momen setelah pertemuan Gawain dan Green Knight gak diskip. Di situ bisa dimanfaatin untuk memperdalam karakter Gawain supaya penonton bisa lebih mengenal karakternya dan akhirnya bisa relate secara emosional.
Selain itu, film ini gak berusaha mengenalkan semua karakternya. Padahal menurut cerita aslinya, setiap karakter di film ini punya peran yang penting. Seperti ada Raja Arthur, Ratu Guinevere, dan Merlin di awal film. Lalu ada Bertilak dan istrinya yang muncul di pertengahan film. Alhasil, bagi penonton awam yang gak familiar dengan cerita legenda Arthurian mungkin akan dibuat bingung sama film ini.
Walaupun begitu, penampilan Dev Patel yang juara banget membantu mengangkat film ini. Lewat aktingnya, Dev Patel berhasil menggambarkan Gawain sebagai sosok raja yang perasaannya kacau, merasa malu dan bersalah di akhir film. Penampilan dari beberapa aktor/aktris top lainnya seperti Alicia Vikander, Sean Harris, Barry Keoghan dan Joel Edgerton bikin film ini menarik untuk ditonton.
Overall, film ini termasuk bagus, cuma film ini terlalu fokus sama keestetikaannya sampe lupa mengembangkan karakternya supaya lebih menarik. Bagi penonton kasual, film ini kemungkinan besar dianggep ngebosenin. Film ini bukan untuk semua orang, karena memang butuh tenaga ekstra untuk mencerna pesan-pesan film ini lewat metaforanya. Belum lagi endingnya yang ambigu bakal bikin penonton bertanya-tanya. Tapi berkat akting Dev Patel yang totalitas, film ini tetep worth it buat ditonton.
RATING INDOKINO
3.5 / 5
INFO FILM
Genre: Fantasy, Adventure
Tahun Tayang: 2021
Durasi: 130 Menit
Rating umur: 18+
Sutradara: David Lowery
Pemeran: Dev Patel, Alicia Vikander, Sean Harris, Joel Edgerton
Follow Instagram @indokino untuk update film terbaru!
Comentarios